Konsep dasar ROKOK...
a)
Rokok
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya
(WHO, 2012).
b)
Perilaku
Merokok
1)
Pengertian
merokok adalah aktivitas individu yang berhubungan dengan perilaku
merokok yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok dan fungsinya
pada kehidupan sehari-hari (Komalasari dan Helmi, 2000).
Menurut Amstrong (1990) dalam Nasution (2007) merokok adalah menghisap
asap tembakau yang dibakar kedalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar.
perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan
menghisapnya serta mengeluarkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya (Nasution, 2007).
2)
Tipe Perilaku
Merokok
Menurut
Leventhal & Clearly dalam Komalasri & Helmi, (2000) terdapat empat
tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu:
Tahap Prepatory. Seseorang mendapatkan
gambaran yang menyenagkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat atau
dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok
yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku
merokok.
Tahap Becoming a Smoker. Apabila seseorang
telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari maka mempunyai
kecenderungan menjadi perokok.
Tahap Maintenance of Smoking. Tahap ini
merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri (Self
Regulating). Merokok dilakukan untuk meperoleh efek fisiologis yang
menyenangkan (Komalasri & Helmi, 2000).
3)
Klasifikasi perokok Berdasarkan Jumlah Rokok Yang
Dihisap
Menurut Bustan (dalam Nasution, 2007) jumlah rokok yang dihisap dapat dalam
satuan batang, bungkus, pak per hari. Menurut Smet (dalam Komalasri & Helmi, 2000) ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan
menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga
tipe perokok tersebut adalah :
-
Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
-
Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
-
Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang
rokok dalam sehari
4)
Faktor–faktor yang mempengaruhi
Perilaku Merokok Remaja.
menurut Sarafino (1994) dalam Nasution (2007)
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, yaitu :
i.
Faktor
biologis
Banyak
penelitian menunjukan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah satu bahan
kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok.
ii.
Faktor
psikologis
Merokok dapat bermakna untuk
meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa kantuk, mengakrabakan suasana sehingga
timbul rasa persaudaraan, juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa,
sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku merokok
sulit untuk dihindari. Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai Suatu
respons penyesuaian seseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang
atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu
respon fisiologik ataupun perilaku
terhadap ‘stressor ‘ hal yang dipandang sebagai menyebabkan
cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal
Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai perspsi orang yang
memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum
tentu dipersepsi mencekam bagi orang
lain.
iii.
Faktor
lingkungan sosial
Lingkungan
sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu terhadap
perokok. Seseorang akan berperilaku merokok dengan memperhatikan lingkungan
sosialnya.
iv.
Faktor
demografis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia
dewasa semakin banyak akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah
tidak terlalu berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
v.
Faktor sosial-kultural
Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan dan gengsi
pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu
vi.
Faktor sosial
politik
Menambahkan kesadaran umum berakibat pada
langkah-langkah politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak
merokok dan usaha melancarkan kampanye-kampanye promosi kesehatan untukmengurangi
perilaku merokok. Merokok menjadi masalah yang bertambah besar di Negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
MEROKOK ITU NGGAK KEREN......!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar